Digital Printing VS Offset Printing untuk Buku Anak

Digital printing berbeda dengan percetakan offset, tapi tiap teknik cetak ini bisa memenuhi kebutuhan cetak buku anak-anak di era modern ini. Percetakan offset merupakan teknik cetak buku tradisional, melibatkan plate-plate permanen. Digital printing hanya memanfaatkan teknologi komputer dan mesin cetak. Pasar buku anak-anak merupakan pasar yang sedang tumbuh di dunia penerbitan, yang fokus pada kebutuhan membaca bagi usia anak hingga remaja. Apa saja yang harus dipertimbangkan dari dua teknik cetak ini, berikut panduannya.

digital printing

Harga per unit

Teknik cetak offset berawal dari pembuatan plate cetak yang berukuran besar. Setelah plate-plate siap, biaya cetak untuk teknik cetak ini tidak terlalu mahal ketimbang buku cerita anak yang dicetak dengan digital printing yang tergantung dari tipe kertas, biaya tinta dan teknologi komputer. Publisher akan memilih percetakan offset karena biaya untuk mencetak dalam jumlah sangat banyak, seiring permintaan akan buku anak yang meningkat terus, tidak memberatkan biaya produksi. Beda dengan digital printing.

Kecepatan cetak

Percetakan offset memungkinkan untuk kebutuhan cetak cepat yang sangat penting dalam bisnis buku, karena cetaknya yang lebih cepat ketimbang kerja digital printing. Kecepatan cetak ini pun bisa mempengaruhi kecepatan dalam mengambi keputusan untuk menerbitkan sebuah buku apabila terjadi permintaan tinggi akan buku tersebut dalam suatu hari. Sehingga penerbit bisa lebih cepat memenuhi permintaan pasar. Sebagai tambahan, karena teknik cetak offset menggunakan plate-palet permanen yang sebelumnya digunakan dan disimpan, untuk dipakai kembali guna mencetak buku cerita anak yang sama.

Penyimpanan setelah cetak

Teknik cetak yang menggunakan plate untuk percetakan offset membutuhkan tempat penyimpanan yang luas setela proses cetak selesai. Untuk perusahaan penerbitan, artinya mereka harus menyediakan ruangan khusus dan biaya tambahan untuk menjaga plate-plate itu tidak rusak, agar bisa dipakai lagi di masa yang akan datang. Sementara digital printing hanya membutuhkan seperangkat computer sebagai media penyimpanan data cetak.

Investasi awal

Mencetak dengan plate membutuhkan investasi awal yang tidak murah untuk sekali publikasi. Penerbit harus optimis bahwa buku itu akan mendapatkan penjualan yang baik sehingga investasi ini pantas dilakukan. Sedangkan digital printing tidak membutuhkan investasi awal selain investasi teknologi. Sehingga bila pun terjadi perubahan tren dalam jenis buku cerita anak yang diterima pasar, dalam menghadapi situasi tersebut, publisher tidak akan kehilangan banyak karena cerita-cerita yang tersimpan di computer bisa disesuaikan dengan selera pasar buku anak. Beda halnya dengan percetakan offset yang tidak dinamis ketimbang digital printing.

Leave a comment